Jumat, 12 Februari 2010

Analisa Strategi Pertamina


Pendahuluan
Selama lebih dari setengah abad, Pertamina telah melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan mengelola kegiatan operasi yang terintegrasi di sektor minyak, gas, dan panasbumi. Pertamina juga senantiasa berupaya untuk memperbaiki kinerja operasi dan keuangan guna memberikan kontribusi yang terbaik bagi perekonomian Indonesia.
Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
Tata Nilai
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik .
Competitive(Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja
Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable(Berkemampuan) .
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan
penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.

Perencanaan Perusahaan
Dalam perencanaan perusahaan PT.Pertamina telah mempunyai rencana yang tersusun dalam road map atau peta jalan untuk menuju Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia selama 15 tahun yakni pada tahun 2023.Program besar terbagi dalam tiga RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) :
 Periode I (2008 - 2013) dengan target Pertamina menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia. Hingga September 2009 ini dari sisi produksi minyak, Pertamina adalah nomor dua setelah Chevron, dan untuk sisi produksi gas, menjadi nomor dua dari Total.
 Periode II (2013 - 2018) adalah bagaimana Pertamina membangun diri menjadi perusahaan kelas wahid di kawasan Asia Tenggara, bahkan belakangan ada yang menyebut target Asia Pasifik, karena nyatanya di kawasan Asia Pasifik Pertamina semakin menunjukkan gejala eksistensinya. Tak cuma di Asia Tenggara saja. Keberhasilan masuk Participating Interest sebesar 10 persen Blok BMG (Basker Manta Gummy) di South Australia, ternyata memberikan semangat luar biasa, kalau Pertamina bisa memulai berekspansi portofolio di ladang-ladang di dalam dan di luar negeri.
 Periode III (2018 - 2023) merupakan periode berat bagi Pertamina karena harus menempatkan diri pada level 11 besar di antara NOC dan IOC.

Strategi Korporasi
Era kompetisi telah menjadi isu global. Hampir semua negara di dunia ini tak bisa melepaskan era tersebut. Untuk bisa bertahan di era pasar bebas, hampir semua negara harus melakukan penyesuaian, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global.
Semangat antimonopoli dan proteksi, yang terus dihembuskan oleh tatanan baru bisnis, telah memaksa Indonesia membenahi beberapa sistem yang sudah mapan selama puluhan tahun dengan sistem yang baru.
Di bidang Migas, dua undang-undang yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina, yaitu UU No 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Migas dan UU No 8 tahun 1971 tentang Perusahan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara, tidak relevan lagi. UU yang menyebabkan Pertamina berada pada posisi antara tugas dan bisnis, telah digantikan dengan UU No. 22 Tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Migas dan Gas.
Pertamina resmi berubah status hukumnya dengan UU yang baru tersebut, peran ”istimewa” Pertamina telah dihilangkan. Peran khusus Pertamina sebagai pengatur, operator tunggal, dan pengelola sumber alam di Indonesia pun telah berakhir. Dengan UU tersebut, Pertamina hanya menjadi pemain biasa di sektor Migas.
Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"
Dengan berubahnya bentuk badan usaha menjadi PT. Pertamina maka berubahlah tujuan dari organisasi yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat menjadi organisasi profit oriented (komersil) hal ini merubah strategi korporat yang selama ini digunakan oleh PT Pertamina untuk menjadi perusahaan minyak kelas dunia. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi perusahaan, strategi yang diterapkan adalah melaksanakan proses transformasi secara menyeluruh yang menyentuh dan mendasar.
Pertamina mencanangkan program transformasi perusahaan pada 20 Juli 2006 dengan dua tema besar yakni fundamental dan bisnis. Mulai dari karyawannya, prosesnya, dan unsur bisnisnya yang luar biasa serta luas cakupannya. Transformasi tak hanya akan merubah kultur birokrat menuju kultur korporat, tetapi dapat menciptakan tata kelola perusahaan secara baik (good cor-porate governance)yang dapat meningkatkan kinerja sebuah perusahaan.
Agenda Transformasi Pertamina
 Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia
 Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil
Pendapatan Utama Perusahaan.
 Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak
Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.
 Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan
Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.
STRATEGI PERUSAHAAN
• Memfokuskan pada usaha inti di bidang minyak gas dan bahan bakar nabati.
• meletakkan dasar komersial sebagai pertimbangan terpenting dalam semua keputusan bisnisnya.
• Menerapkan prinsip – prinsip tata kelola korporasi setara dengan perusahaan publik.
• Mempekerjakan SDM terbaik di bidangnya baik dari dalam maupun dari luar negeri.
• Membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis yang professional terpercaya dan berintegritas.
• Melakukakan investasi untuk menopang pertumbuhan dengan kemampuan sendiri maupun bekerjasama dengan mitra bisnis yang terpercaya.
• Membangun kemampuan teknologi riset dan pengembangan bersama dengan perguruan tinggi dan lembaga ilmu pengetahuan lainnya.


Pelaksanaan
 Strategi Pernguasaan Block Dengan Anak Perusahaan
Pengalaman Pertamina di sektor hulu memang lebih dikenal sebagai penggarap ladang-ladang migas di daratan alias onshore. Maka dengan cerdas, Pertamina melakukan terobosan masuk ke offshore, baik shallow maupun deep water. Pertamina menggandeng perusahaan yang sudah kampiun di bidang ini seperti StatOil, Petrobras, dan Shell untuk beberapa ladang offshore Indonesia.
Salah satu alasan adalah seperti dikatakan Manajer New Ventures Direktorat Hulu Pertamina Bambang Manumayoso. "Di onshore sudah sedikit reserves-nya. Juga semakin sulit pembebasan lahan, sehingga proses untuk meningkatkan produksi itu menjadi lama. Makanya kita mencari di offshore," jelas Bambang Manumayoso.
Menurut Bambang Manumayoso Pertamina bergerak ke deep water adalah demi mendapatkan big resources, youth reserves. "Kita akan belajar ke sana dan kita akan berusaha menjadi operator di-offshore," katanya.
Proses akuisisi atau pembelian blok-blok yang menarik antara lain melalui pembelian atau penyertaan modal atau Participating Interest (PI) ke dalam PSC-PSC yang prospektif dan strategis. Upaya lainnya adalah mengambil alih sebagian atau seluruh PI pada PSC yang akan terminasi. Seperti misalnya Blok West Madura yang akan terminasi pada tahun 2011. Kemudian Blok Mahakam di Selat Makassar yang juga akan terminasi tahun 2017.
Pertamina merambahi ladangladang minyak di sejumlah negara. tahun 2006 ke Libya, lalu ke Sudan (2007), Qatar (2009), dan Australia (2009). , Pertamina semakin semangat mengakuisi blok-blok migas yang potensial dari pengelola sebelumnya. Juga membeli Participating Interest (PI) atas blok-blok yang masih ekonomis.
 Strategi Beasiswa Berkelanjutan
Dengan program beasiswa berkelanjutan dari PERTAMINA bagi masyarakat Indonesia (Pelajar dan Mahasiswa) akan mendorong perusahaan dipercaya oleh masyarakat, dengan adanya masyarakat yang merasakan manfaat adanya program ini maka secara tidask langsung masyarakatpun akan selalu berharap perusahaan tetap bertahan dan terus ada. Pertamina memberikan beasiswa kepada lebih dari 2200 siswa kurang mampu dari tingkat SD sampai dengan SLTA dan lebih dari 100 mahasiswa Perguruan Tinggi. Selain pendidikan formal, Pertamina juga memberikan bantuan pendidikan ketrampilan kepada lebih dari 2000 orang anak-anak putus sekolah dan turut mendukung program Education for All (EFA) untuk pendidikan kepada tuna netra.
 pelaksanaan strategi PKBL (Program Kemitraan dan bina lingkungan)
Sesuai SK Menteri Keuangan RI No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, BUMN termasuk PERTAMINA diwajibkan melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan Koperasi dalam rangka mendukung Pemerintah
 Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis Dengan Lebih meningkatkan kapabilitas, capacity building. SDM-nya di didik dan di-training sehingga mereka memberikan nilai tambah yang maksimal untuk pemegang saham dan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM :
1. Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
2. Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
3. Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi.
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis. Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Sebagai contoh ladang garapan yang selama puluhan tahun selalu dan selalu di daratan alias onshore, kini BUMN migas ini semakin berani ke ladang-ladang migas di lepas pantai (offshore) upaya cepat Pertamina untuk memperoleh kapabilitas dan skill baru mengenai penggarapan ladang minyak di tengah deburan ombak laut, Pertamina melakukan kaderisasi tenaga-tenaga offshore.dengan merekrut 400 tenaga expert di bidang offshore dari anak perusahaannya PHE ONWJ Ltd. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.
 Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance / GCG) dan mengembangkan budaya perusahaan.

Evaluasi
Etos kerja keras dapat pula kita lihat di Pertamina, salah satu Badan Usaha Milik Negara terkemuka di Indonesia. Terbukti, BUMN yang pada 10 Desember tahun ini akan memperingati ulang tahunnya ke-52 itu selalu mampu memberikan keuntungan bagi negara, baik melalui laba bersih perusahaan, setoran pajak maupun aktivitas corporate sosial responsibility yang dilakukannya. Sebagai contoh pada 2006, setoran Pertamina kepada negara mencapaiRp 131,11 triliun, tediri dari sumbangan PNBP sebesar Rp 92,22 triliun, pajak Rp26,97 triliun dan deviden Rp 11,92 triliun.Sehingga dari gambaran tersebut, Pertamina tak perlu diragukan lagi kinerja finansialnya.
RJPP Periode tiga tahun 2018 sampai dengan 2023 merupakan periode berat bagi pertamina karena harus menempatkan diri pada level 11 besar diantara NOC dan IOC, masih ada waktu 14 tahun, yang menyulitkan adalah situasi dan kondisi peta perusahaan migas pada belasan tahun mendatang masih sulit diprediksi pasti, sepasti-pastinya. Siapa lawan tanding pertamina dalam mencapai target? Sekali-kali bisa berubah tanpa diduga. Seperti diketahui, kebangkrutan perusahaan kelas dunia diberbagai bidang sering tak diduga. Olengnya perusahaan otomotif di AS perusahaan ini atau bangkrutnya Enron pada tahun-tahun lalu adalah contoh nyata. Termasuk terjadinya marger antara perusahaan besar didunia migas.
Tanpa kerja keras, tidak mungkin perusahaan yang mengelola sumber energi itu dapat terus tumbuh secara sehat. Tepat memang bila Pertamina kini memperkenalkan slogan Kerja keras adalah energi kita, energi Pertamina, dan energi masyarakat Indonesia.
Tetapi memang, tumbuh saja tidak lagi cukup saat ini. Era globalisasi telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia, dan juga di negara lain, untuk tidak sekadar membandingkan pertumbuhan mereka dengan perusahaan di negaranya saja. Pertamina tidak bisa lagi sekadar membanggakan dirinya yang kerap berada di tempat tertinggi dalam kualitas pengelolaan perusahaan negeri ini, namun harus juga bersedia diperbandingkan dengan perusahaan sejenis dari negara lain. Pada titik itu, harus kita akui, Pertamina perlu kerja lebih keras lagi mengejar ketertinggalan yang ada.
Kuncinya tentu bukan dengan mengandalkan sumber daya alam yang ada semata, tetapi lebih pada bagaimana meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada di Pertamina sehingga pengelolaan yang dilakukan bisa lebih efisien dan efektif. Terus tumbuhkan semangat kerja keras serta kemampuan kerja cerdas untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kelas dunia, serta tentu saja mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera. saya rasa cukup jelas, bagaimana implementasi strategi pertamina membangun skuadron anak-anak peusahaan (AP) untuk kegiatan intinya, termasuk sektor hulu.impossible is nothing, begitu kata sebuah slogan. Disana selalu ada asa yang terus menggantung untuk direngkuh. dan selalu ada kesempatan bagi Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang disegani.
Referensi
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=80&
http://www.pertaminabaru.blogspot.com/
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3174
http://www.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/strategi/1id344.html
http://www.detiknet.com
http://johannessiatupang.com/
http://www.dahlaniskan.wordpress.com
http://www.tempointeraktif.com
http://adiwirasta.blogspot.com/2009/08/pertamina-menjadi-perusahaan-kelas.html
http://hari.narmadi.net/kerja-keras-adalah-sumber-energi/hasil-kerja-keras-pt-
pertamina
http://www.suarakhttp://www.jakartapress.com/demo/news/id/4034/Karena-PSO-
Pertamina- Hanya-Local-Player.jparya-online.com/news.html?id=234026




Tidak ada komentar:

Posting Komentar